Kamis, 05 Januari 2012

Dari Angiografi ke Radiologi Intervensional


Ilmu kedokteran selalu menunjukkan perubahan dari waktu ke waktu yang setiap saat mempengaruhi pengetahuan kita dan dapat merubah strategi kita dalam diagnostik dan terapi. Misalnya saja perkembangan Angiografi ke Radiologi Intervensional.

Angiografi merupakan prosedur diagnostik Radiologi untuk pencitraan pembuluh darah dengan menyuntikkan zat kontras yang akan terlihat pada pemeriksaan X-ray. Seiring perkembangan waktu dan teknologi baik USG maupun juga CT dan MRI, prosedur diagnostik sebagian besar sudah dapat menggantikan angiografi yang sekaligus bertujuan untuk terapi dan merupakan salah satu bagian terpenting dari Radiologi Intervesional. Banyak sekali prosedur terapeutik yang dapat dilakukan dengan Radiologi Intervesional. Berikut beberapa diantaranya:

Catheter Angiography

Angiografi merupakan prosedur yang minimal invasif dan kebanyakan menggunakan micro-catheter yang lebih fleksibel yang memungkinkan untuk melakukan manuver sampai ke pembuluh darah yang kecil diseluruh tubuh kita.

Salah satu indikasi untuk melakukan angiografi adalah identifikasi adanya aneurysma (dilatasi pembuluh darah seperti kantung) baik di kepala/otak dan pada aorta thoracoabdominalis maupun juga pada pembuluh darah lainnya diseluruh tubuh.



Angioplasti dan vascular stenting

Angioplasti dengan atau tanpa Ilmu kedokteran selalu menunjukkan perubahan dari waktu ke waktu yang setiap saat mempengaruhi pengetahuan kita dan dapat merubah strategi kita dalam diagnostik dan terapi. Misalnya saja perkembangan Angiografi ke Radiologi Intervensional. vascular stenting merupakan tindakan/prosedikur minimal invasif yang dilakukan untuk memperbaiki aliran darah pada beberapa kondisi, yaitu stenosis/penyempitan pembuluh darah maupun juga pada pada oklusi (thrombus dan emboli).

Pada prosedur ini digunakan catheter yang mempunyai balon diujungnya dan dapat dikembangkan di dalam pembuluh darah di daerah yang menyempit atau teroklusi. Setelah penyempitan tersebut dapat diatasi dan dilebarkan kembali dengan balon, maka sesudahnya dapat dipasang stent untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih lama. Prosedur ini sering dilakukan pada pasien jantung dengan coronary artery disease (CAD), pada peripheral artery disease (PAD) dan pada renal vascular hypertension.

Catheter embolisasi

Embolisasi merupakan terapi minimal invasif yang bertujuan menyumbat satu atau beberapa pembuluh darah menggunakan medikasi, material synthetic/embolic agents atau juga metal spiral/coil. Embolisasi dilakukan pada perdarahan intestinal (usus), menstruasi berkepanjangan pada myoma uteri, embolisasi pada tumor yang sering kali dilakukan setelah injeksi chemotherapy intra-arterial, arteriovenous malformastion (AVM) dan arteriovenous fistula (AVF), pada aneurysma maupun juga pada varicocele untuk pengobatan infertilitas. Embolisasi aneurysma dan fistula pada otak biasanya menggunakan satu sampai beberapa coils (soft metal coils) dan merupakan tindakan yang minimal invasif untuk mem-block dan mencegah terjadinya rupture pada aneurysma maupun juga untuk mengoklusi kanal pada anteriovenous fistula.

Catheter thrombolysis

Thrombolysis merupakan tindakan terapi untuk melarutkan darah yang membeku dan menyumbat pembuluh darah sehingga terjadi rekanalisasi pembuluh darah tersebut. Prosedur ini menempatkan catheter sampai ke daerah pembuluh darah yang tersumbat, sehingga hanya membutuhkan dosis obat pelarut yang relative rendah untuk dapat melarutkan darah beku tersebut. Catheter thrombolysis sering dilakukan pada pasien stroke maupun pada thrombosis pada pembuluh darah paru, ginjal dan usus apabila masih pada fase awal.

TA CI dan TA CE

Transarterial chemotherapy injection (TACI), yaitu penyuntikan obat-obat antikanker langsung melalui catheter yang terpasang pada pembuluh darah organ yang terkena kanker. Dengan micro-catherer, penyuntikan obat langsung ke tumor dan lebih efektif dengan dosis yang lebih rendah. Sedangkan Transarterial chemotherapy embolization (TACE) adalah prosedur embolisasi yang dilakukan setelah TACI dengan menyumbat pembuluh darah yang mendistribusikan darah ke tumor agar meningkatkan efektivitas dari injeksi chemotherapy, dan sel-sel tumor mengalami kepunahan dengan terhentinya supply darah ke tumor.

Baik TACI maupun TACE pada umumnya dilakukan pada tumor-tumor di hati. Sebenarnya masih banyak tindakan dan prosedur yang dapat dilakukan dengan Interventional Radilology, termasuk juga yang diluar angiografi. Mudah-mudahan uraian di atas dapat memberikan gambaran sekilas tentang apa yang dapat kita lakukan dengan angiografi interventional.


Seperti ditulis pada jurnal Teknomedik oleh Dr. Med. Lucman Adji Saptogino, Sp.Rad (K), Sp.K.Dokter Spesialis Radiologi dan Kedokteran Nuklir RS Pondok Indah

Tidak ada komentar: