Jumat, 02 Desember 2011

Kapan Saat Terbaik untuk Menulis?

Saya Desperado, tidak juga selesai membuat proyek tulisan saya, kadang semangat tinggi tapi situasi dan kondisi tidak memungkinkan, kadang ide datang tapi badan tidak juga beranjak untuk 'start' dikarenakan letih atau di tengah suasana yang terlalu sedih atau bahkan terlalu senang, karena apa? Kualitas ditentukan oleh suasana hati dan pikiran, tapi tentunya niat dan kondisi fit juga memegang peranan penting. Mungkin dikarenakan hambatan-hambatan yang sebenarnya bisa saya eliminir terus berulang, saya merasa perlu untuk meruntutnya kembali supaya kalau lagi moody saya akan ingat hal-hal dibawah ini… yah minimal untuk menyemengati diri sendiri.
Karena Penulis memiliki suasana hati. Ada kalanya kita merasa seperti sangat ingin menulis dan ada kalanya kita tidak. Namun, menjadi penulis, adalah penting untuk menulis setiap hari. Tapi kapan waktu terbaik untuk menulis? Berikut adalah beberapa pertimbangan ketika datang untuk memilih waktu terbaik untuk menulis.
1) Menulis di saat-saat yang kita rasa paling produktif
Bagi saya, waktu terbaik untuk menulis harus lah saat-saat produktif saya untuk bekerja/di waktu paling produktif. Mungkin anda bisa berbeda pendapat. Untuk beberapa dari Anda, bisa pagi atau larut malam. Itu tergantung. Saya merasa paling produktif di pagi hari. Ada saat ketika saya duduk untuk menulis pagi-pagi, bahkan sebelum matahari terbit dan dapat menyelesaikan sebuah artikel di bawah satu jam. Saya selalu memiliki keinginan yang kuat untuk dapat menulis selepas bekerja di malam hari sebelum tidur, namun menurut pengalaman energi dan pikiran saya tidak maksimal, tulisan menjadi datar meskipun bisa juga menghasilkan banyak, tapi bagi saya kurang enak dibaca. Cari saat paling produktif Anda, percobaan dengan waktu yang berbeda hari dapat dilakukan untuk menemukan waktu terbaik untuk menulis.

2) Sedang Ingin/Sedang Semangat
Ada saat-saat ketika saya tiba-tiba merasa seperti harus menulis 'sekarang!'. Pernah juga kan? Apa yang Anda lakukan? Apakah Anda mengabaikan dorongan-dorongan tersebut karena Anda sibuk? Atau apakah Anda meluangkan waktu untuk mengikuti keinginan Anda? Hal ini penting untuk mengakui dorongan ini, Anda akan menemukan bahwa Anda akan memiliki semangat lebih untuk menulis pada saat seperti ini. Ketika dorongan untuk menulis datang, jangan abaikan mereka. Ini adalah waktu terbaik untuk menulis sebab datangnya tiba-tiba dan bisa jadi di luar waktu produktif Anda. Jadi, kapan lagi??

3) Santai
Waktu terbaik untuk menulis adalah ketika Anda berada pada situasi paling santai. Itulah mengapa ada orang yang mengunjungi tempat-tempat menenangkan seperti taman, pantai atau danau, hanya untuk menulis. Apakah Anda pernah merasa seperti itu? Tetapi bahkan ketika Anda tidak sedang di tempat seperti ini, Anda masih bisa menulis di kenyamanan rumah Anda. Ketika suasana rumah sedang tenang, atau Anda berupaya menciptakan ketenangan sendiri dengan memasang aquarium didepan meja tulis Anda, memasang poster pemandangan/foto, atau mungkin dengan menghadapkan meja belajar anda ke arah jendela sambil melihat tanaman di depannya dan menghirup kesegaran tanah yang baru saja disirami air hujan, saat-saat seperti itu mungkin dapat membuat Anda merasa lebih santai. Ini akan menjadi waktu terbaik untuk menulis ketika Anda sedang santai karena pada saat itulah gagasan mengalir secara bebas kepada Anda.

4) Tidak ada selingan/gangguan
Hilangkan segala bentuk gangguan. Jika Anda menemukan musik atau TV yang mengganggu, matikan sajaa. Jika Anda merasa bahwa internet adalah gangguan terbesar Anda, nonaktifkan koneksi internet sehingga Anda dapat berkonsentrasi hanya pada satu hal - menulis Anda. Cari tahu apa yang mengalihkan Anda dan cara apa yang paling baik diadopsi untuk menghilangkan itu, sebelum Anda mulai menulis. Kalau saya pribadi sih, gangguan menulis adalah diri saya sendiri, terlalu banyak ide bermunculan bersamaan bahkan untuk proyek-proyek menulis selanjutnya, sehingga tidak fokus. Ide-ide tumpah dan saling berebut minta ditulis. Dan saya masih belum menemukan formula yang pas untuk mengatasi hal ini, maka saya memerlukan dukungan berkala untuk membantu saya tetap pada jalur yang ‘sedang berjalan’ dan menuliskan muntahan ide-ide lainnya pada kertas, handphone, atau pada file komputer yang lain.

5) Menulis karena deadline.
Untuk penulis lepas/freelancer, Anda mungkin menemukan bahwa Anda merasa paling produktif ketika tenggat waktu untuk menulis Anda menjulang ke depan dan Anda tidak dapat mengabaikannya lagi. Saya ingat ketika saya masih kuliah harus menulis esai dan tugas. Bila Anda dipaksa untuk duduk dan melengkapi tugas-tugas tersebut maka disitulah kreativitas terbaik Anda. Beberapa tugas saya banyak yang ditulis hanya beberapa hari sebelum tenggat waktu pengumpulan, 3 hari, sehari, bahkan hanya semalam saja. Ternyata saya bisa mengerjakannya. Meski setelah itu saya menyesal, karena saya seharusnya bisa lebih sempurna dalam penggarapannya kalau tidak ‘tergopoh-gopoh’. Ada beberapa orang yang dapat bekerja dengan baik di bawah tekanan. Bagaimana dengan Anda? Jika Anda dapat melakukan hal itu, maka saran saya adalah tetapkanlah tenggat waktu pendek untuk diri sendiri.
Memilih waktu yang paling produktif adalah agak rumit. Anda perlu bereksperimen dengan waktu yang berbeda hari, suasana hati yang berbeda, dan kesempatan yang berbeda, dalam rangka untuk menemukan waktu terbaik untuk menulis karya Anda. Tidak ada jawaban benar atau salah untuk pertanyaan ini, bagi penulis masing-masing memiliki "waktu terbaik"-nya sendiri untuk menulis.

Sekian, selamat menulis.

Tidak ada komentar: