Berikut ini adalah tips dari Bapak Haryo Utomo Suryosumarto seorang Headhunter/Recruitment Consultant, sehingga mungkin dapat membantu teman-teman dalam meyakinkan pihak perusahaan maupun headhunter mengenai kemampuan dan kompetensi yang dimiliki.
Sebetulnya membuat CV atau resume yang “menjual” itu tidak memerlukan ketrampilan khusus, jadi saya coba sharing dari pengalaman saya selama ini mengenai beberapa syarat yang hampir selalu dijumpai pada CV atau resume yang memiliki karakteristik dalam “menjual” kemampuan dan kompetensi pemiliknya.
1. Rapi dan Mudah Dibaca
Ini syarat utama dari sebuah CV atau resume yang “menjual”, karena
terus terang tidak ada yang lebih mengesalkan daripada membaca CV atau resume yang berantakan layout-nya.
Meskipun teman-teman memiliki kemampuan dan kompetensi yang sangat baik, tapi semua itu jadi percuma kalau orang yang membaca CV
atau resume teman-teman mendadak jadi sakit mata ketika melihat huruf
dengan ukuran abnormal, spasi yang terlalu rapat, ejaan bahasa Inggris
yang salah atau margin kiri yang maju-mundur alias tidak konsisten.
2. Memberikan Informasi Lengkap
CV atau resume yang “menjual” selalu
memberikan informasi lengkap kepada orang yang membacanya. Mulai dari
data pribadi, latar belakang pendidikan, riwayat pengalaman kerja,
pelatihan yang pernah diikuti, sertifikasi (relevan) yang dimiliki dan
kegiatan ekstra kurikuler yang aktif diikuti.
3. Disajikan Secara Ringkas
Ini mungkin sedikit berlawanan dengan syarat nomor 2 diatas, tapi
sebetulnya tidak. Maksud saya begini, CV atau resume yang “menjual” itu
memang harus menyajikan informasi secara lengkap, tapi bukan berarti CV
atau resume teman-teman panjangnya harus sampai 19 halaman (ini kisah
nyata – sampai hari ini rekor CV terpanjang yang pernah saya baca panjangnya 19 halaman).
Bila bisa menyajikan informasi penting secara lengkap dalam beberapa
lembar halaman tentunya akan sangat membantu, karena waktu yang
dibutuhkan untuk membacanya juga jadi jauh lebih singkat.
Aturan sederhananya: jangan pernah membuat CV atau resume lebih dari 3 halaman!
4. Konsistensi Karir
Sudah menjadi rahasia umum kalau satu hal ini adalah salah satu kunci
penting yang menentukan untuk dihubungi oleh pihak perusahaan atau headhunter menuju tahapan rekrutmen berikutnya.
Contohnya begini, bila ada seorang engineer di sebuah perusahaan yang sejak awal karirnya memutuskan untuk menjadi spesialis dalam HSE (Health & Safety Environment)
dan kemudian 7 tahun berikutnya ternyata dia masih menekuni
spesialisasi yang sama, besar kemungkinan dia akan lebih diutamakan
untuk direkrut daripada engineer lain dengan latar belakang HSE
juga pada tahun-tahun awal, tapi kemudian beralih jalur ke bidang lain
di tahun-tahun berikutnya.
Kenapa demikian? Karena secara jujur saya katakan, pihak perusahaan dan headhunter paling menyukai para spesialis seperti ini untuk mengisi setiap posisi yang lowong.
5. Karir Progresif
Ketika teman-teman sudah menjadi spesialis di satu bidang, keputusan
untuk menuju tahap rekrutmen berikut biasanya akan lebih mudah diambil
oleh pihak perusahaan atau headhunter kalau teman-teman juga menjalani karir yang progresif.
Mengambil contoh diatas, bisa jadi engineer dengan spesialisasi HSE tersebut mengawali karirnya dari Field Officer, kemudian naik menjadi Team Coordinator, dan seterusnya sampai menduduki level-level jabatan diatasnya.
Kenapa karir progresif ini menjadi penting? Karena disinilah
indikator paling nyata apakah teman-teman mampu memberikan performa
kerja terbaik dalam spesialisasi yang dipilih — yang berarti pula
mendapat ganjaran berupa promosi jabatan kalau memang berprestasi.
6. Achievement
Jangan pernah ragu untuk mencantumkan achievement atau
pencapaian prestasi yang diukir dalam tiap jabatan atau posisi yang
ditempati sebelumnya. Inilah kesempatan terbaik untuk “menjual” bukti
kemampuan dan kompetensi yang sesungguhnya kepada pihak perusahaan atau headhunter.
7. Custom Made
Ini adalah rahasia yang paling jarang diketahui oleh banyak orang yang menyusun CV atau resume.
Yang dimaksud custom made disini adalah mengubah dan menyesuaikan CV atau resume agar sedapat mungkin menunjukkan kepada pihak perusahaan atau headhunter bahwa kemampuan dan kompetensi yang dimiliki teman-teman memang menyamai atau minimal mendekati job requirements yang dicari.
Sederhananya begini, kalau teman-teman melihat sebuah iklan lowongan kerja, disitu pasti disebutkan job requirements yang dibutuhkan. Nah, usahakan ubah dan sesuaikan CV
atau resume teman-teman untuk menonjolkan kesan bahwa kemampuan dan
kompetensi yang dimiliki memang memenuhi atau paling tidak mendekati job requirements tersebut.
Sangat disayangkan, masih sering sekali banyak CV atau resume yang terkesan ‘generik’ karena sama sekali tidak menonjolkan kemampuan dan kompetensi yang dipersyaratkan oleh job requirements. Kalau sudah begini, rasanya kecil pula kemungkinan CV atau resume teman-teman akan mendapatkan respon seperti yang diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar